Rabu, 01 Juni 2016

Menemani Fikir Memaknai Rasa~ Memory KKN 2015

Bismillah…
Assalamu’alaikum… ^^ 

Ketika waktu telah menimbun rindu
Rasa terhembas ke tepian ruang semu
Tak lagi bersama jiwa bersatu padu
Semua telah berhenti memikirkanmu

 

Menarik membahas tentang persaaan rindu. Sama seperti rinduku padamu yang sejenak terhujam oleh waktu. Hingga akhirnya tak lagi ku temui namamu dalam fikirku. Menyakitkan memang. Sakit jika melupakan rasa rindu yang sejatinya ingin sekali ku bingkai rapi. Sampai pertemuan mencairkan rasa rindu kita bersama..
Adalah mereka. Adik2 dari Kuliah Kerja Nyata desa Getas, Kradenan, Blora yang sudah hampir satu tahun ini tak bisa ku temui karena *alih-alih* kesibukan perkuliahan. Mereka ternyata lebih peduli lebih dari yang aku fikirkan. Sore tadi, tiba-tiba hp berdering dengan nomer tanpa nama. Ragu-ragu awalnya untuk menjawab namun akhirnya ku jawab. Dan ternyata dialah dek Angga dan teman-temannya yang lain menelepon dengan semangatnya. Saling tanya kabar satu sama lain. Ku katakan kalau aku kangen adek2. Pengen ke Getas lagi. Lalu ku tanya balik, “ Kangen mbak ndak dek?”. “Kangen..” Jawabanya polos. Hhm… hati ini rasanya terhentak ingin kembali ke Getas, menemui dan memeluknya saat itu juga. Andai bisa.. 

Benar-benar rindu masa-masa bersama mereka. Belajar dan bermain bersama. Sederhana memang. Namun kebersamaan 1 setengah bulan kemarin adalah kebahagiaan nyata yang indah. Benar-benar indah. Rindu saat mengajari mereka berhitung, menulis, membaca, mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar dan masih banyak lagi. Keceriaan mereka masih tergambar jelas dalam fikiranku. Angan-angan tentangnya. Memori indah bersamanya. Melunturkan jalan waktu yang sempat menghilangkan rasa rindu yang ada.
Akhirnya ku ucapkan Alhamdulillah masih diberikan Allah perasaan rindu. Merindukannya memberikan ruang pengharapan untuk menemuinya lagi. Semoga bukan hanya sekali. Dan bisa berkali-kali hingga mengokohkan tali silaturahmi. Mendengarkan suara mereka yang sempat menghilang memberikan semangat baru dalam diri ini. Kebagiaan mengobati sejenak kerinduan. Walau tangis sempat pecah kala raga ingin sekali mematahkan ruang dan waktu. Hingga akhirnya saling bertemu.
Allah sangat kuasa membolak-balikkan hati, perasaan seseorang. Pagi hari ku rasakan kehampaan, siang kejengkelan, sore tangis pecah, dan bahagia kemudian ditutup dengan penyesalan. Entah apa yang terjadi.. hanya ingin berkhusnudzan padaNya. Allah mungkin sedang meguji perasaanku yang sedang pasang surut akhir-akhir ini.
Jelas tertampar tadi, sesaat setelah bahagia menerima telepon dari adek-adek KKN. Rasa menyesalku hadir ketika ketidakpedulianku dan rasa acuhku muncul pada seorang Bapak yang berkeliling hanya berniat untuk mencari sesuap nasi. Bukan peminta-minta mereka. Hanya kerja yang Beliau lakukan membuatku takut. Dan akhirnya Beliau tau apa yang aku rasakan hingga mendekatiku sejenak dan mengatakan pernyataan yang membuatku tersentak. Menyesal aku memperlakukannya seperti ini. Padahal niatan Beliau jelas bukan untuk menakut-nakuti orang namun hanya sekedar menghibur.  :’( Ingin sekali aku minta maaf terhadap Beliau. Namun saat itu keangkuhanku melebihi kata hatiku. Dalam perjalanan pulang, ku niatkan dalam hati esok jika ku temui persoalan seperti ini lagi, akan ku hadapi dengan tenang dan tidak mengacuhkan bahkan sampai menyakiti perasaan. Astaghfirullah.. Bismillah, bi idznillah bisa. insyaAllah..
Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qalbii ‘Alaa Diinik
“Ya Alah Yang Maha Membolak-balikkan Hati Hamba.. Tetapkan hati  ini pada AgamaMu”
Maka, jika merasakan segala sesuatu janganlah secara berlebihan. Jangan berlebihan saat bersedih begitupun saat bahagia. Karena kita tidak tahu kapan perasaan itu akan dihilangkan dan diganti dengan penyesalan..


Alhamdulillah..
Wassalamu’alaikum… :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar