Bismillah…
Assalamu’alaikum… ^^
Ketika
waktu telah menimbun rindu
Rasa
terhembas ke tepian ruang semu
Tak
lagi bersama jiwa bersatu padu
Menarik membahas tentang persaaan
rindu. Sama seperti rinduku padamu yang sejenak terhujam oleh waktu. Hingga
akhirnya tak lagi ku temui namamu dalam fikirku. Menyakitkan memang. Sakit jika
melupakan rasa rindu yang sejatinya ingin sekali ku bingkai rapi. Sampai
pertemuan mencairkan rasa rindu kita bersama..
Adalah mereka. Adik2 dari Kuliah Kerja
Nyata desa Getas, Kradenan, Blora yang sudah hampir satu tahun ini tak bisa ku
temui karena *alih-alih* kesibukan perkuliahan. Mereka ternyata lebih peduli
lebih dari yang aku fikirkan. Sore tadi, tiba-tiba hp berdering dengan nomer
tanpa nama. Ragu-ragu awalnya untuk menjawab namun akhirnya ku jawab. Dan
ternyata dialah dek Angga dan teman-temannya yang lain menelepon dengan
semangatnya. Saling tanya kabar satu sama lain. Ku katakan kalau aku kangen
adek2. Pengen ke Getas lagi. Lalu ku tanya balik, “ Kangen mbak ndak dek?”.
“Kangen..” Jawabanya polos. Hhm… hati ini rasanya terhentak ingin kembali ke
Getas, menemui dan memeluknya saat itu juga. Andai bisa..
Benar-benar rindu masa-masa bersama
mereka. Belajar dan bermain bersama. Sederhana memang. Namun kebersamaan 1
setengah bulan kemarin adalah kebahagiaan nyata yang indah. Benar-benar indah.
Rindu saat mengajari mereka berhitung, menulis, membaca, mencuci tangan dan menggosok
gigi yang benar dan masih banyak lagi. Keceriaan mereka masih tergambar jelas
dalam fikiranku. Angan-angan tentangnya. Memori indah bersamanya. Melunturkan
jalan waktu yang sempat menghilangkan rasa rindu yang ada.
Akhirnya ku ucapkan Alhamdulillah masih
diberikan Allah perasaan rindu. Merindukannya memberikan ruang pengharapan
untuk menemuinya lagi. Semoga bukan hanya sekali. Dan bisa berkali-kali hingga
mengokohkan tali silaturahmi. Mendengarkan suara mereka yang sempat menghilang
memberikan semangat baru dalam diri ini. Kebagiaan mengobati sejenak kerinduan.
Walau tangis sempat pecah kala raga ingin sekali mematahkan ruang dan waktu.
Hingga akhirnya saling bertemu.
Allah sangat kuasa membolak-balikkan
hati, perasaan seseorang. Pagi hari ku rasakan kehampaan, siang kejengkelan,
sore tangis pecah, dan bahagia kemudian ditutup dengan penyesalan. Entah apa
yang terjadi.. hanya ingin berkhusnudzan padaNya. Allah mungkin sedang meguji
perasaanku yang sedang pasang surut akhir-akhir ini.
Jelas tertampar tadi, sesaat setelah
bahagia menerima telepon dari adek-adek KKN. Rasa menyesalku hadir ketika
ketidakpedulianku dan rasa acuhku muncul pada seorang Bapak yang berkeliling
hanya berniat untuk mencari sesuap nasi. Bukan peminta-minta mereka. Hanya
kerja yang Beliau lakukan membuatku takut. Dan akhirnya Beliau tau apa yang aku
rasakan hingga mendekatiku sejenak dan mengatakan pernyataan yang membuatku
tersentak. Menyesal aku memperlakukannya seperti ini. Padahal niatan Beliau
jelas bukan untuk menakut-nakuti orang namun hanya sekedar menghibur. :’( Ingin sekali aku minta maaf terhadap
Beliau. Namun saat itu keangkuhanku melebihi kata hatiku. Dalam perjalanan
pulang, ku niatkan dalam hati esok jika ku temui persoalan seperti ini lagi,
akan ku hadapi dengan tenang dan tidak mengacuhkan bahkan sampai menyakiti
perasaan. Astaghfirullah.. Bismillah, bi idznillah bisa. insyaAllah..
Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qalbii
‘Alaa Diinik
“Ya Alah Yang Maha Membolak-balikkan
Hati Hamba.. Tetapkan hati ini pada
AgamaMu”
Maka,
jika merasakan segala sesuatu janganlah secara berlebihan. Jangan berlebihan
saat bersedih begitupun saat bahagia. Karena kita tidak tahu kapan perasaan itu
akan dihilangkan dan diganti dengan penyesalan..
Alhamdulillah..
Wassalamu’alaikum… :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar