Sabtu, 05 November 2016

...memaknai AyatNya


Pernahkah kau mengalami kejenuhan?
Jenuh dengan semua kehidupanmu
Jenuh dengan semua urusan duniamu
Jenuh dengan apa yang selalu menjadi fikiranmu
Yang belum terselaikan.. yang belum bisa kau pecahkan
Pernahkah?
Maka,
Tengoklah kehidupan orang lain sejenak
Warna-warni kehidupan di luar sana perlu kau lihat
Perlu kau rasakan
Perlu kau renungkan
Sejatinya makna kesyukuran-lah yang akan kau dapatkan
Dan.. segera
Segera perbaiki kehidupanmu
Agar kehidupanmu tetaplah hidup :) 
Assalamu’alaikum…
Ya, sejatinya kejenuhan itu pasti ada. Suatu saat kau akan mengalami kejenuhan. Jenuh dengan semua yang ada disekelilingmu. Jenuh dengan apa yang menjadi beban fikiranmu. Berhentilah sejenak. Rehatlah dari urusan duniamu yang menjemukkan. Kini, saatnya menengok dunia luar. Warna-warni makna kehidupan di luar sana perlu kau lihat.. maka sandingkan dengan kehidupanmu sekarang.. apa yang akan kau rasakan??
Jum’at, 4 November 2016 adalah hari dimana umat Islam se Indonesia akan mengadakan aksi damai menuntut keadilan atas apa yang telah menimpa Al-Qur’an, pedoman seluruh alam. Setiap orang memiliki aksi sendiri-sendiri menanggapi kasus yang sedang melanda negeri ini. Ada yang marah menggebu, ada yang menulis di media sosial dengan pendapat kritisnya, ada yang hanya diam namun selalu mendo’akan, dan ada banyak sikap yang berbeda lainnya.
Tentunya aku dengan segala kekurangan tak luput dari rasa ingin berparsipasi entah dengan cara apa. Mungkin hanya mampu dengan perasaan. Perasaan sakit atas apa yang menimpa Al-Qur’an yang selalu menjadi pencerahan menghadapi kemelut coba dan uji. Perasaan sakit atas keyakinan akan kebenaran tentang isi Al-Qur’an yang diragukan oleh seseorang. Ya.. semua umat Islam pasti akan merasakan kesedihan dan kemarahan. Tentunya dengan taraf kadar yang berbeda-beda.
Siang hari itu.. saat massa sedang bergerak di segala titik, akupun bergerak menuju RS. Moewardi untuk bertemu dengan adik-adik penderita kanker atau segala macam penyakit kronis lain. Ya, tema kita hari ini adalah menghibur adik-adik yang sedang berjuang dengan penyakitnya. Berjuang dengan kehidupannya. Seorang teman yang tergabung dalam komunitas 3C mengajak untuk ikut. Berbagi kebahagiaan bersama. Aku ditunjuk untuk mendongeng-kan cerita Nabi Yunus. Awalnya keraguan itu datang, karena aku sama sekali belum ada pengalaman mendongeng-kan cerita apapun pada anak-anak.
Bertemu dan beriteraksi dengan adik-adik penderita kanker ini adalah pengalaman pertamaku. Sungguh indah skenario Allah. Allah tau  kebutuhan ruhaniyah apa yang sedang kita butuhkan. Dan memang sejatinya Allah-lah yang tau apa yang pantas dan apa yang baik untuk kita, karena Dialah Yang Maha Tahu. Saat itu adik-adik sedang menjalani terapi bermain dan aku baru tahu kalau ada terapi bermain untuk penderita kanker. Adik-adik tak banyak yang ikut, hanya sekitar 6-7 anak. Mereka menggambar, mewarnai dan bernyanyi bersama. Sungguh hati ini bergejolak melihat adik-adik yang sedang sakit namun tetap bisa tersenyum bahagia. Ada yang masih harus mendapatkan cairan tambahan, infus, namun tetap bisa bertepuk tangan, bernyanyi bersama. Sedangkan aku? Sejauh apa kesehatan ini kumanfaatkan dengan maksimal?? T.T
Setelah para suster menutup terapi bermain, saatnya aku dan teman-teman lain masuk untuk mengisi hiburan pada adik-adik. Tak banyak adik-adik yang bisa bergabung untuk bermain. Karena banyak yang berada di bangsal menjalani perawatan masing-masing. Saat itu perkenalan dimulai, ada dek Galang, dek Fiqi, dek Klara, dek Rasyid, dan dek Habib. Walaupun hanya berlima namun tak mengurangi semangat kami untuk menghibur adik-adik. Hiburan pertama dari seorang teman yang sangat menginspirasi diri ini. Cara berinteraksi kepada adik-adik membuat diri ini iri dan bangga memiliki teman seperti dia. Ana ukhibbuki fillah, ukhty, insyaAllah :) Temanku mengajak adik-adik membuat ikan paus dari kertas yang dirangkai dengan pita. Sangat cantik. Adik-adikpun antusias membuatnya.
Hiburan kedua saatnya aku beraksi unjuk gigi. Hehe.. saatnya aku mendongeng-kan kisah Nabi Yunus. Tentunya masih berhubungan dengan ikan paus yang cantik :D.. aku mendongeng ala kadarnya disertai dengan alat peraga. Awalnya aku sangat gugup. Haha binggung bagaimana menyampaian cerita yang bisa ditangkap oleh anak-anak. Bingung merangkai kata yang tepat. Alhasil, awal-awal agak belepotan. Namun, dipertengahan-akhir ketenangan mulai datang. Melihat adik-adik tersenyum membuat diri ini  tak menyerah. Akhirnya kuselesaikan dongeng Nabi Yunus dengan lancar dan tentunya dengan pesan singkat yang bisa dicerna oleh adik-adik. Semoga.. hehe.. 
 Next, hiburan yang selanjutnya adik-adik diminta merangkai puzzle ikan paus dan unta. Adik-adik yang ikut bermain hanya berdua, Fiqi dan Klara, dan ditemani kakak-kakak untuk menyelesaikan puzzle paus cantik dan unta yang ganteng. Semuanya antusias merangkai puzzle2 tersebut. Akhirnya, setelah terselaikan puzzlenya saatnya pembagian hadiah. Hadiahnya apa? Jeng.. jeng.. susu dan biskuit :*

 Masuk di sesi yang terakhir. Saatnya penutupan. Sebelum ditutup dengan berdo’a bersama, semuanya diajak bernyanyi dan bergoyang bersama-sama. Tak mau kalah dengan adik-adik yang semangatnya super, kakak-kakakpun ikut meramaikan. Tentunya dengan gaya masing-masing yang super lucu. :D Alhamdulillah… semuanya bahagia tanpa uraian air mata. :P
Selesai hiburan, adik-adik kembali ke bangsal masing-masing. Kakak-kakak membersihkan tempat bermain seperti sedia kala. Setelah itu, karena susu dan biskuatnya masih banyak, maka dibagikan ke bangsal adik-adik penderita kanker. Allah.. inilah saat mata melihat kondisi adik-adik yang sebenarnya. Ada yang lemah terbaring dan ada yang kesakitan, namun tidak sedikit pula yang bisa ketawa lepas menyambut kakak-kakak membagikan susu dan biskuit. Sejenak, raga ini lemas menyaksikkan kondisi adik-adik yang sedang berjuang melawan penyakit kronis masing-masing. Disatu sisi merasakan bahagia bisa membuat mereka tertawa~ yang entah akan bertahan berapa lama. Aku yang hanya mampu menghibur lewat senyum, sapa, dan salam..
Alhamdulillah, Allah mewarnai hari ini dengan sangat sempurna. Bersama adik-adik membuat semakin memaknai ayat-ayatNya. Menyukuri apa yang telah ada pada diri ini. Dan.. firman Allah dalam surat Ar-Rahman,”Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan??” terus terngiang-ngiang dalam benak dan pikiran. Sungguh, entah apa yang menjadikan manusia menjadi terlena akan dunia sehingga melupakan kenikmatan yang Allah berikan selama ini. Rasullah SAW pun pernah memberikan nasihat,”Lihatlah orang yang lebih rendah dari pada kalian dalam urusan dunia, dan lihat yang lebih tinggi dalam urusan agama/akhirat. Yang demikian itu lebih layak, sehingga kamu tidak meremehkan nikmat ALLAH yang diberikan kepadamu."

Allah.. Allah.. Allah.. jalan untuk lebih mencintaiNya ada banyak cabang. Maka, temuilah cabangmu itu. Hingga nantikan kita kan dipertemukan dalam muara yang sama, yakni keridho’an Illahi. Masih sama-sama berproses. Memahami makna kesyukuran, keikhlasan, kekuatan, dan kesabaran



Dengan Cinta,
Veeza Tazkiyah

Wassalamu’alaikum… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar