Kamis, 18 September 2014

Tengok ikhlas.. sabarmu..


Apa yang sedang dalam pikirian ini?
Apa yang sedang melanda raga ini?
Semuanya berat.. semuanya linglung
Apa yang sebenarnya terjadi?
Aku hanya berfikir untuk segera menyelesaikannya..
Bersama kepanatan ini membuatku jenuh
Tak hanya satu, bahkan dua dan bisa tiga juga, amanah ini terpasangkan pada diri
Aku? Harus bagaimana?
          Susah sungguh aku menjalaninya..
Terkadang capek fikir membuatku lemah
Dan raga? Hanya mamou untuk menopang
Mampuka bertahan ?
mungkin sejatinya harus ku tengok ikhlas itu.. sabar ini..
masih melekatkah pada diri??
Masih istiqomahkah dengan niat lillah?? Atau.. sudah terkubur dengan keputusasaan?
Harus bagaimanakah aku sekarang?
          Waktu tak selamanya bersahabat..
          Tak bisa aku memberhentikannya, waktu kan terus berjalan tanpa letih
          Dan aku? Masihkah bertahan dalam keterpurukan??
          Hey, masih banyak di sana yang menunggumu untuk segera bergerak..
          Menyelesaikan amanah ini.. sungguh, benar2 amanah yang berat..
Allah.. mudahkan aku dalam menjalankan amanahMu..
Iringi aku selalu dengan sabar dan ikhlas
Dan..
Istiqomahkan aku dalam jalan cintaMu ini.. :)
Read More..

Jumat, 12 September 2014

Makkah..

Assalamu’alaikum..
Malam.. apa kabar kau petang ini? Sudah mulaikah menyelam dalam alam mimpi?? Apakah mereka di kota pantai sana sudah bergelut dengan selimut ??  apakah kantukmu sudah mulai menyerang? Ato.. apakah sekarang kau masih menyala? Mungkin.. kurasa belum.. seperti aku yang masih bercengkrama dengan suasana malam. Terang namun hatiku petang..
Otakku masih berputar, bergelut dengan rindu yang menerpa. Fikir ini tak bisa hilang dari ingatanku.. dia akan pergi.. dan mungkin akan semakin memberiku rindu yang semakin lama. Abi..
Aku sendiri.. memikirkan rumah di sana yang sedang ramai. Semua sedang menemani abi yang akan pergi. Dan.. aku? Masih saja berkutat di kota ini. Aku ingin pulang.. aku ingin mengantarkan abi di rumah. Walau sebenarnya pun aku bisa menemuinya di Asrama Haji sana.. besok tepatnya. Namun, entah bagaimana ini terlalu menyesakkan? Bagaimana tidak? Hanya aku yang tidak hadir di rumah saat kepergian Abi. Aku.. ingin mengantarkan abi, bersalaman, peluk dan sayang..  Ah..
Entah, dunia ini memang terlalu kejam. Terkadang kita disuruh memilih 2 pilihan yang sama2 penting. Jikalau tidak berhati2 memilih, tentu akan beresiko terhadap yang lainnya. Pun di sini aku sama. Aku memilih untuk tetap di sini, di kota The Spirit of Java. Alhasil, tak bisa melihat mereka.. saudara-saudara yang memperjuangkan pulang untuk mengantarkan Abi pergi. Semua berkumpul, hanya tanpa aku. :(
Apa yang bisa aku lakukan? Hanya sanggup membayangkan. Bagaimana keadaan rumah saat ini? Bagaimana orang2 di sana? Bagaimana semuanya? Akankah semuanya berjalan dengan baik? Semoga.. ALLAH SWT selalu memberikan jalan kemudahan untuk Abi dan jama’ah yang lain.. amin
Aku hanya bisa berdo’a dari sini dan memberikan salam sayang yang hanya bisa ku tulis lewat pesan telepon. Berharap abi akan selalu dalam keadaan baik, dimudahkan dan dilancarkan semua aktivitasnya. Sampaikan oleh-oleh kepadaku Abi, haji mabrur. Amin
Bagaimana kondisimu saat ini Abi? Apakah diselimuti perasaan rindu? Meninggalkan orang2 terkasih untuk memimpin jama’ahmu? Apakah kau sisipkan rasa tenang dalam hatimu, Abi? Apakah kau bawa sabar bersamamu, Abi? Aku harap semua rasa baik siap menemani Abi pergi ke Makkah. Menjalankan ibadah suci ini. Kuharap semuanya selalu diperlancar.. amin,
Selalu do’a Abi.. aku pasti akan mendo’akan Abi. selalu harus setiap saat.. hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membersamaimu di sana. Kuharap do’a kan menyatukan kita. Tak peduli seberapa jauh jarak yang kita miliki..

Abi selalu baik ya..
Aku pasti dan selalu merindukan Abi..
Aku bangga dengan Abi..
-Izza sayang Abi-

Wassalamu’alaikum… :)
Read More..