Jumat, 26 Agustus 2016

..Kebaikan

Assalamu’alaikum…

Alhamdulillah ‘ala kulli haal, Allah masih memberikan kenikmatan yang luar biasa pada Izza. Nikmat sehat, nikmat iman dan kenikmatan-kenikmatan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?? :)
Dan.. salah satu nikmat yang luar biasa dariNya mewarnai hari Jum’atku ini. Alhamdulillah.. Allah masih memberikan kesempatan merasakan perlakuan-perlakuan orang yang berbeda-beda. Yang baik, yang kasar, yang halus, yang sopan, sampai yang garang -_-. Hehe.. semuanya bertemu dalam satu tema yang mengisi hari Jum’at ini. Yakni perjuangan tugas akhir. Ya.. inilah salah satu warna perjuangan mahasiswa akhir.
Mengapa ya? Orang-orang yang seharusnya layak aku jamin baik namun ternyata nihil. Padahal kita dalam satu iman. Dalam satu akidah. Namun ternyata semua itu tak menjamin kebaikan seseorang. Terlepas dari pemikiran orang-orang yang beriman adalah lebih baik jika dibandingkan dengan orang-orang yang tak beriman. Ya.. itu sudah pasti. Dan aku yakin akan hal itu. Namun, apakah tak lebih baik jika kebaikan menyertai keimanan mereka? Bukankah lebih cantik dan indah jika kebaikan disertakan dalam keimanan mereka? Wallahu a’lam.. “Dan Allah Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apapun yang kamu lahirkan.” (QS An Nahl: 19).
Hhmm.. tak tahu kebenaran tentang penilaianku ini. Namun dari sekian orang-orang yang berinteraksi denganku hari ini aku merasakan ada yang janggal. Orang-orang yang aku harap ”baik” dalam bersikap ternyata tidak. Namun yang aku takuti akan “tidak baik”, mereka ternyata berlainan dengan apa yang aku fikirkan sebelumnya. Aku merasakan dengan hati. Mungkin karena memang aku terlalu banyak merasa, jadi memang perasaan berinteraksi yang berbeda inilah yang membuatku menyatakan “baik” dan “tidak baik”. Sungguh, tak ada maksud menjelekkan atau apapun. Hanya ingin berbagi. Bagaimanakah seharusnya kita bersikap. 


Tentang kebaikan adalah tentang berbagi rasa pada seseorang. Kebaikan ibarat merakit jembatan untuk seseorang yang dicintai agar selalu baik. Pasti sering mendengar sebuah pernyataan, “Berbuatlah baiklah selalu.. karena kebaikan tak hanya akan menyertaimu tapi orang-orang disekelilingmu juga.” Nah, itulah makna kebaikan sebenarnya (menurutku). Jadi tak akan merugi orang-orang yang senantiasa berbuat baik. Biarlah itu menjadi satu-satunya amal yang ada pada diri seseorang jika konsisten dilakukan. Pasti amal-amal baik yang lain akan menyertai di belakang. Walau sebenarnya sangat sulit dilakukan tapi biarlah usaha itu tak hilang dari kehidupan. Maka kebaikan kan selalu membersamai setiap saat. Yakinlah :)
Dan.. Selebihnya cukuplah Allah yang menilai kebaikan yang ada pada diri kita. Belajar untuk lillah.. Hanya karena Allah. Dia Yang Maha Tahu tentang akhlaq seseorang. Yang baik di depan mata manusia memang belum tentu baik bagiNya. Selalu istiqomah berakhlaqul karimah lebih baik dari apapun.. bismillah.. sedang belajar juga. Belajar untuk selalu “baik” dalam bersikap.. baik.. dan selalu baik..
Yuuk.. sama-sama berbenah.. aku, kamu.. dan kita :) 

Wassalamu’alaikum… :)

*Maaf jika opini ini terdapat kesalahan-kesalahan yang kurang difahami oleh penulis


Read More..

Rabu, 17 Agustus 2016

..semangat berjuang Dinda

Assalamu’alaikum..
Apa kabarmu, Dinda? 



Kini sudah genap 4 minggu kau berada di area boarding school. Merasakan tanpa rumah, tanpa hp, tanpa tv, tanpa teman-teman sepermainan, tanpa suasana kenyamanan rumah.. dan tanpa abi umi. Entah apa sejatinya yang kau rasakan? Tak bisa ku bayangkan rindu yang selalu membuncah pada dirimu.

Walau jarak semakin dekat denganku namun entah mengapa akupun selalu rindu bertemu. Perjumpaan denganmu setiap hari Ahad pun hanya menjadi penggugur setitik rinduku padamu. Ya.. selalu ada kekhawatiran padamu. Semoga kau di sana selalu kuat ya…

Dinda.. izinkan aku menorehkan kata-kata ini untukmu. Sejatinya aku ingin mengungkapkan sayang padamu. Sayang kakak kepada adek. Sayang yang bisa menumbuhkan  harapan. Sayang yang melayangkan perhatian. Sayang yang tak salah tujuan. Sayang yang selamanya tetaplah sayang. Walau rasa sayang kerap menyesal kala tertutup oleh kesal. Walau sayang terkadang terkalahkan oleh ego urusan duniawi. Maafkan.. aku hanyalah kakak tanpa kesempurnaan. Entah bagaimana aku mengungkapkan. Hanya ingin kau bahagia saat bersamaku…

Dinda.. entah mengapa.. dari hari ke hari aku merasakan Allah semakin semakin sayang pada kita. Aku dengan perjuanganku di sini dan kau dengan perjuanganmu di sana. Kita sama-sama diuji sampai benar-benar mampu bertahan dan menyelesaikan… Allah ingin kita selalu dekat denganNya. Bukankah nyaman sekali bisa bersama Allah selalu, Dinda? Selalu diperhatikan dan diingatkan. Hanya kita yang mampu mengolah rasa lelah dengan urusan dunia menjadi bahagia selalu bersamaNya. Aku dan kamu, Dinda.

Kadang aku merasa egois. Perjuanganku serasa terberat hingga aku lupa perjuangan orang-orang di sekitarku. Aku gagal merasakan. Bagaimana abi dan umi di sana? Bagaimana mas mbak dengan urusan kerja dan rumah tangga. Dan kau adekku.. dengan perjuangmu bertahan menjalani semua. Sakit, tangis hingga tawa tak kunjung ada kau rasakan. Letih sendiri, bukan? Melakukan pekerjaan keseharian sendiri. Aku melihat lewat sorotan matamu, Dinda. Kau yang lebih layak dikatakan sebagai seseorang yang sedang berjuang dibandingkan dengan aku. Aku bersyukur Allah masih mengingatkan aku, Dinda. Tak ada masalah tanpa penyelesaian, bukan? Allah juga tak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambaNya, bukan?

Yaa.. Dinda.. maafkan aku yang pernah mengeluhkan keluh kesahku padamu. Kau yang sedang berjuang untuk hidup. Kau yang sedang belajar bagaimana menjalani hidup. Izinkan aku menjadi pengiringmu. Walau tak setegar karang namun aku bisa menemanimu melangkah. Tentu dengan cinta ku padamu. Hanya karena Allah, insyaALLAH.

Dinda.. selamat berjuang.. berjuang selalu. Aku sangat berharap kau akan menjadi kebanggaan abi umi dan kakak-kakakmu. Sayang selalu padamu…
Wassalamu’alaikum…
Read More..

Senin, 15 Agustus 2016

Batin Yang Sama..


Mungkin kita memiliki batin yang sama
Hingga sampai rindu kita memuncak
Namun pertemuan tak lagi ada
Lesan tak kunjung bersua juga
Namun kata mewakili semuanya
Pesanmu.. pertanyaan kabarmu
Membuka pertanyaanku yang mati
Sampai akhirnya kau hidupkan kembali

Mungkin batin kita sama
Entah apa yang kau lakukan selama ini dalam diam?
Jika kau bertanya padaku, apa yang aku lakukan?
Kan ku jawab lirih.. aku senantiasa merajut memori tentangmu
Membuka kenangan.. mencoba merangkai kembali agar tak hilang
Entah apa maksud yang ku lakukan?
Apakah kau sama?

Mungkin batin kita sama
Hingga do’a mewakili penjagaan hati kita
Semoga., berharap iya, selalu..
Hingga jarakpun tak terasa menyiksa
Karena batin kita sama

*salamSelalu08_berharap dimanapun, kapanmu dirimu kan berada dalam kondisi yang terbaik*



Read More..

Rabu, 10 Agustus 2016

..Harus dengan Proses

 
Bismillahirrakhmaanirrakhiim….

Assalamu’alaikum… :)
Lama tak bersua. Sepertinya memang belum bisa konsisten untuk menulis selalu. Komitmen bercerita kepadamu yang diam tapi merasa juga belum. Walau tak tau apakah ini membebanimu atau tidak tapi dengan menuliskan membuat hati ini menjadi tenang. Terimakasih padamu yang membaca curahan hati, galauan, keluhan ini… hehehe. Siapapun kamu. Iya kamu.. (mulai kan lebay… :P)
Hhmm.. tentang proses. Memang berat jika belum menemui hasil yang tepat. Apapun caranya harus melewati proses tersebut. Kecuali jika ada proses yang instant. Instanpun tetap harus melewati prosesnya bukan? Walau ada perbedaan kecepatan disana. Aku disinipun sedang berproses. Melakukan proses demi hasil yang entah baik ataupun buruk. Hanya mencoba untuk melalui proses ini. Proses yang baik tentunya. Kebaikan dalam berproses itulah yang menjadi harapan kelak menyertai hasilnya nanti. Yaah.. harus dengan melalui proses yang baik.
Proses memang tak selamanya mulus seperti jalan tol yang lancar mobil melaju (lain halnya waktu mudik). Kadang naik, turun, berlubang, berduri, bernanah sampai akhirnya sedih ataupun bahagia. Semuanya bercampur dalam sebuah kata “Proses”. Walau penat.. sampai pening kepala harus tetap tegap berdiri. Pun jika diri ini harus sampai terseok-seok sampai akhir. Harus tetap mampu melewati prosesnya. Karena memang tak akan ada hasil tanpa proses yang dilaluinya. Hanya orang-orang yang mampu bertahan dalam proses itulah yang akan menang walau belum dikatakan berhasil secara kasat mata.
Prosesku untuk meluluskan diri dari tugas sebagai mahasiswa ini benar-benar menguras tenaga, waktu dan biaya. Walau harus mengulang.. walau lelah terasa. Walau pening.. walau sedih.. walau tangis tak kunjung usai… walau… dan walau…. yaa aku harus tetap melaju. Terimakasih teriring sokongan semangat untuk sahabat yang rela menampung keluh kesah ini. Terimakasih abi umi yang selalu menguatkan. Serta terimaksihku untuk semua yang telah mendo’akan aku untuk mendapatkan yang terbaik. Benar.. aku tak butuh tangis dan keluhan terlalu lama. Karena aku telah merasakan, semua itu hanya akan menambah beban dan sakit. Aku hanya butuh menjalaninya dan melaluinya. Yaa.. tetap semangat menatap ke depan.
Tak usah sibuk menengok hasilnya nanti. Tak usah risau dengan yang telah berlalu di depan matamu. Tetaplah lakukan yang terbaik untuk proses yang terbaik tentunya. Tetap berkhusnudzan kepada Allah karena memang inilah jalan terbaik dariNya. Pun dari semua orang yang terlibat yang mempengaruhi prosesku ini. Mereka hanya perantara bagiNya… Allah segala yang membolak balikkan hati. Semoga keputusan dosbing tak salah dalam memilih pundak. Selalu berdo’a semoga pundakku dan pundaknya selalu dan semakin kuat. Semoga hati juga ikhlas dalam melakukan proses ini. Sehingga dalam waktu yang tepat kan dapat melalui semua proses yang ada. Butuh berteman dengan waktu tentunya. Waktu yang enggan berbalik semoga selalu setia mengingatkan dikala diri tak lagi bernyawa.
Yaah.. semangat!! Walau waktu menyelesaikantak akan menyamai teman-teman. Tapi aku bisa menyusul bukan? :) bismillah.. hanya dengan izin Allah semua dapat dilalui dengan baik. Bersabar dan senantiasa ikhlas adalah kunci agar proses ini lebih ‘bermakna’. Tak hanya lelah yang didapatkan nantinya.. semoga.. harapan ini kan ku sandarkan selalu pada Engkau, Satu-satunya Dzat bergantung bagi hambaNya.
Rabbi.. izinkan diri melalui proses ini dengan baik. Bukan hanya untuk diri sendiri melainkan untuk mereka yang selalu mendo’akan. Izinkan diri ini membahagiakan orang-orang terkasih yang senantiasa menguatkan… :) Allah.. Allah..Allah
-Masih dalam rengkuhan KasihMu..
Hamba dengan segenap harap
Wassalamu’alaikum…

Read More..