Rabu, 13 Agustus 2014

..ayam-ayam itu

Assalamu’alaikum..

Kau tahu? Orang-orang sering merasakan rindu. Entah kepada siapa mereka merindu semua kata ataupun laku bisa tertuang untuk meluapkannya. Walaupun sejatinya memang bisa meredakan rindu tersebut atau malah bisa jadi tak terbalaskan? di sini pun aku sama. Aku sedang merindukan mereka.. binatang peliharaan di rumah yang tak disangka mampu mencipta rindu pada diriku.

Aku punya binatang peliharaan 3 di rumah. Kucing, ikan dan ayam. Sebenarnya ada 1 lagi yaitu kelinci. Namun dia sudah lama pergi dan lebih terpikat pada tempat tetangga yang mungkin dirasa lebih nyaman. Akupun tak begitu mempermasalahkannya. Dimanapun dia berada asal dia bisa survive, it’s oke. Pasangannya telah lama mati jadi mungkin dia merasa kesepian di rumah tak ada teman sejenisnya. Alhasil, dia pergi ke tempat tetangga yang memiliki kelinci juga. Semoga kau menemukan jodohmu di sana nak.. :)

Eh.. ganti ya.. tentang ikan. Ikan ini yang memelihara adikku. Entah apa jenisnya aku tidak tahu pasti. Ikan balon atau apa itu yang jelas awalnya adikku sangat bersemangat memeliharanya. Tetapi 1-2 minggu kemudian tempat ikannya menjadi tak terawat. Entah karena males membersihkan atau apa. Yang jelas aku kasihan melihat ikan-ikan itu tertelantarkan. Hhmm.. dek, benahi yang benar ya. Semangat! Kemudian ada ikan lagi, yaitu lele. Ikan lele ini sebenarnya diternakkan dan dimasak kalau sudah panen. Namun lama kelamaan juga menjadi tak terawat kolamnya. Malah rawan dipakai sarang nyamuk. Oh no, nyamuk! Itu adalah musuk bebuyutanku >,<. Alhasil, kolam nya pun dikosongkan dan lele-lele yang masih bertahan hidup diganti ke tempat lain. Nantinya pasti juga akan dimasak dan masuk perut, hhmm.. tentunya lezat :)

Lanjut.. tentang ayam-ayamku di rumah. Ayam-ayam ini lebih tepatnya adalah hewan peliharaan abi umi. Namun, jika aku di rumah pasti aku yang disuruh untuk memberi makan ayam-ayam tersebut. Teratur setiap pagi. Akupun dengan senang hati melakukannya. Banyak ilmu yang aku dapati selagi aku mengurus hewan unggas yang satu ini. Ada cerita romantisme anak dan ibu juga.. dan ada cerita lain yang lebih menarik tentunya..

Setiap pagi hampir selalu aku mengamati ayam-ayam ini. Entah dari caranya makan, cara mereka minum, cara mereka menghangatkan badan, cara mereka mencari makan, bahkan sampai mereka tidur. Aku suka mengamatinya. Mereka makhluk Allah SWT bukan? sudah selayaknya kita lakukan dengan sebaiknya. Walaupun aku tidak mengerti bahasa mereka, namun aku selalu mencoba memperlakukannya yang terbaik.

Ini yang membuat aku rindu :(, sekarang aku tidak bisa memberi makan mereka karena jarak yang memisahkan. Aku rindu saat mereka dengan semangat mengeroyokku saat aku keluar membawa makanan untuk mereka. Aku rindu saat mereka naik ke atas kepalaku karena dinakali oleh ayam-ayam lain yang mungkin masih saudaranya. Aku rindu melihat ibu ayam menghangatkan anak-anaknya setelah makan dalam jepitan sayapnya. Aku rindu melihat keharmonisan itu. Sederhana mungkin, namun bagiku sangat bermakna.

Aku selalu membandingkan tingkah laku ayam-ayam ini pada kehidupan kita sebagai manusia. Bagaimana tidak? Saat mencari makan, Ibu ayam tidak pernah meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil. Dia bahkan selalu memberikan kode dengan “menggerutruk” untuk memberi tahu anak-anaknya kalau ada makanan. Lucu juga sih, saat anak-anaknya saling berebut makan di mulut ibunya. Hmm.. benar-benar tontonan yang tak menjemukan bagiku.

Sering tidak kita sadari bahwa Ibu ayam itu bisa sangat peka tentang anak-anaknya. Saat ada anak ayam tersesat dan menciat-ciat meminta tolong dan mencari-cari ibunya, ibu ayam dengan sigap berkokok kencang untuk untuk membalas teriakan anaknya selayaknya berkata “aku ada di sini nak.. jangan khawatir.. Ibu tak akan meninggalkanmu dan jangan pergi jauh2 ya. Tetap di sini bersama Ibu..”. Ibu ayam juga tak sungkan berkokok keras untuk memberi tahu tuannya dan meminta tolongkan anak kesayangannya ketika terjebak dan tidak bisa keluar sendiri dari jebakan itu. Aku sangat ingat kejadian2 itu.. kejadian yang selalu membuat aku merenung. Hewan aja yang tidak berakal bisa seperti ini, masa manusia yang dikarunia Allah SWT kesempurnaan karena mempunyai akal tidak bisa? Pasti akan lebih baik bukan? bunda kita.. orang tua kita akan dengan sabar membesarkan dan mendidik kita. Kasih sayangnya tidak akan tergantikan. Kasihnya sepanjang masa.. :)

Aku sedih saat ayam-ayam kecil tak berdaya karena kalah terpatuk oleh ayam-ayam lain. Terkadang Ibu ayam juga bisa menginjak anak-anaknya sendiri. Aku yakin Ibu ayam tersebut tak sengaja melakukannya. Namun, disisi lain Ibu ayam juga bisa memakan telurnya sendiri. Entah karena alasan apa Ibu ayam tersebut melakukannya. aku sedih jika melihat fenomena tersebut.

Anak ayam yang masih kecil yang berumur sekitar satu minggu sangat rentan untuk bisa survive. Pernah saat itu, kudapati ayam kecilku dalam keadaan sakaratul maut. Aku berusaha memberikan makanan padanya dan minuman. Namun nihil. Dia tetap diam dan terkadang tersedak. Aku tak tahan melihatnya :( dan akupun menaruhnya dalam sangkar kecil. Tak lama dari itu, kudapati dia telah tiada :(

Aku sayang mereka semua.. ayam-ayamku yang lucu. Walau terkadang kebersamaan aku dan mereka berakhir dengan penyembelihan mereka :( aku menyayangi mereka semua. Sampai suatu saat aku tak tega memakanmu walau sudah menjadi opor ayam :(
Hmm.. ayam.. semoga kau selalu dalam keadaan baik di rumah sana dan bisa survive sampai kau besar. Amin

Next, hewan peliharaan terakhirku adalah kucing. Adikku sering memanggilnya dengan sapaan “Apiin..”. Mungkin efek dari nonton Upin Ipin juga. Hehe.. adikku sangat sayang pada kucing tersebut. Akupun sama. Namun, terkadang sayang adik padanya membuatku jengkel karena adikku menyayanginya dengan berlebihan. Hmm.. terkadang aku marah hanya karena dia suka menggondong kucing tersebut. Aku tidak suka saat bulu-bulunya nempel di bajunya makanya aku sering menegasinya untuk jangan menggendong2nya. Apalagi menciuminya.. oh no!

Kucing ini sudah lama tinggal di rumah.. semoga tahan di rumah selamanya karena dia juga jantan. Jadi tak ada masalah untuk memeliharanya terus. Tak akan beranak yang akan membuat orang tua jengkel dan kalau terjadi mungkin akan dibuang :(..  sedih jika membayangkan dan mengetahui adegan seperti ini..


Hhmm.. I think enough yaa.. kali ini yang sangat membuatku rindu adalah ayam-ayam itu.. mereka yang membuat aku lebih memahami hidup dan mengajariku tentang makna kehidupan. Mereka makhluk bernyawa yang seharusnya kita perlakukan dengan layak.. tanpa siksa tentunya. Ingat, karena semua perlakuan yang kita berikan padanya akan dipertanggungjawabkan kelak.
Akhirnya, ku tahu ilmu itu sederhana, ya kan? pengetahuan bisa diperoleh dari manapun. Dari hal-hal terkecil sampai yang terbesar. Dari hal-hal sederhana yang sulit dijangkau mata kepala namun mata hati bisa merasakannya. Kita bisa mengambil ilmu tersebut dari manapun.. kapanpun dan pada siapapun.. sederhana bukan?
Hanya respek yang baik yang perlu kita siapkan untuk menjemput ilmu itu. Ilmu yang akan mewarnai kehidupan kita lebih bercahaya. Serta jangan lupa siapkan mata hatimu yang siap menerima apapun, dari mana dan dari siapapun. Satukan hati dan langkah untuk meraih ilmu yang kita inginkan.. :)
Semangat!! ^^

Wassalamu’alaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar