Rabu, 13 Agustus 2014

..Tulang rusuk tak akan pernah tertukar

Assalamu’alaikum..
Hai :) .. siapapun yang membaca tulisan ini terimakasih atas waktu luang yang disempatkan untuk membaca tulisan saya. Kali ini saya ingin menceritakan kisah hhmm mungkin lebih ke cerita romans seseorang. Aku sangat kenal orang itu. Dia baik, manis dan mungkin sangat perasa orangnya. Ini ceritanya..
*(..ini saya memakai “aku” sebagai tokoh teman saya. Tujuannya agar lebih enak dibaca dan cepat nyerap di hati. Hehe, cerita ini ditujukan kepada teman dekat teman saya..)
Bismillah..
Bagaimana kabar alam pagi ini? siang nanti? Sore.. dan malam? Aku harap semua baik. Selalu mengucap tasbih kepadaNya. Kuharap mentari juga selalu bersinar menemani pagi dan siang.. serta malam kuharap tak selalu menutupi rembulan.. ya.. rembulan yang selalu ku harap kedatangnnya. Entah siapa yang mengenalkan aku pada rembulan, sampai aku terpikat pada indah sinarnya dan menarik bentuknya..
Dia, mungkin yang mengenalkan aku pada sang rembulan. Dia yang sederhana yang mengajariku sajak tentang simpati. Aku tak berani menafsirkan “simpati” ini. Sekedar biasa, suka ataukah cinta? Aku sungguh tak berani menafsirkannya..
“Dimanapun kau berada.. ku harap kau selalu dalam keadaan baik..” itulah do’a yang selalu kupanjatkan padaNya untukmu.. dan semoga “imanmu padaNya selalu meningkat dari waktu ke waktu”. Ku harap kau pun sekarang dalam keadaan baik. Tidak seperti aku yang kemarin sempat dilanda rindu..  rindu ini sederhana ternyata, saat kau hadir dan tiba-tiba menghilang, saat setiap laku, lesan atau katamu kurasa berbeda, saat kau tiada menghubungiku untuk sekadar bertanya “bagaimana kabarmu?” saat itulah rindu itu hadir. Sebenarnya, aku mungkin yang terlalu merasakan dan mengharap kehadiranmu. Dan akhirnya aku tahu ini salah. Benar kan, teman?
Tak sepantasnya hubungan ini dilanjutkan tanpa ada kepastian. Aku tidak tahu kau menganggap hubungan ini seperti apa? Dan akupun jujur tidak tahu. Hanya suka, rindu, sedih, sesak dan senang yang kerap hadir dan menghilang yang mewarnai hubungan kita. Kau tahu?? kita telah lama memendam rasa. Aku tahu kau merasakannya. Dan akupun sama. Namun, aku bangga padamu yang tak pernah menodai rasa ini. Selalu menjaga sebisamu menjaga. Dan sekarang, aku ragu akankah penjagaanmu akan berakhir?
Kau berubah. Aku tidak tahu kenapa? Dan kau membiarkan aku bertanya-tanya. Aku mencoba diam dan memendam agar tidak terjadi banyak fitnah dan dosa. Lumayan lama sesak karena diam ini kurasa. Aku mencoba melihat ke dunia maya tempat di mana kita pernah bercengkrama. Setiap waktu ku buka dengan rasa cemas, namun kau tak muncul juga. Nihil. Kau pun tak hadir. Sampai akhirnya kutemui sajakmu.. mungkin sajak mu itu jawabanya. Iya bukan? Aku hanya mengira-ngira. Kau tahu, kita hanya pandai bersajak ria, namun sejatinya pemahaman sajak kita tidak kita ketahui satu sama lain. Sungguh, baru ku sadar, pemahaman kita berbeda.
Aku kagum akan sajakmu. Entah kau tujukan siapa, namun aku merasa. Aku di sini pun diam tidak berani bertanya. Aku tak henti-hentinya mencoba menafsirkan sajak yang kau tulis. Entah apa sebenarnya arti itu? Namun, aku memiliki arti yang cantik dan manis. Dan kuharap.. arti itupun sama dengan apa yang kau maksud.
Kau mungkin jenuh dengan hubungan kita. Lama namun tak pasti apa akhir dari hubungan ini. Kau merasa jemu mungkin memikirkan aku padahal aku bukan siapa-siapa kamu. Mungkin hanya sebatas teman ‘dekat’ yang tak tahu ujung kedekatan ini. Kau mungkin lelah dengan apa yang kita lakukan, terkadang ada masalah dan jadi bahan fikiran, terkadang ada perbedaan pendapat yang tak jelas dan lain sebagainya. Mungkin ini akan menghambatmu untuk meraih citamu. Ya kan?
Tenang, aku merasakan sama kog.. namun di sini aku perempuan. Yang kata orang perempuan itu hanya mengandalkan perasaan. Dan benar, aku memang merasakan itu. Kemarin sempat aku selalu memikirkan kamu. Setiap waktu kefikiran akanmu, dan selalu bertanya-bertanya, ada apa ini sebenanarnya? Dan sungguh aku sesak saat itu..
Woles.. hehe sekarang aku telah disembuhkan oleh waktu. Walau tidak seberapa sembuh, namun ku tahu aku bisa bertahan.  Dan melanjutkan hidupku tentunya. Tidak akan selalu memikirkan kamu. Aku sangat ingin membahagiakan orang tua di rumah yang selalu mendo’akan dan mengharapkanku. Tak ada yang melebihi kasih sayang dan perhatiannya, maka tak sepantutnya juga kan, kalau aku lebih memikirkan kamu daripada memikirkan orang tua di rumah?? Kau pun seharusnya sama..
Aku di sini dan kau di sana memiliki cita yang berbeda. Aku tahu kau tidak akan melepaskan mimpimu hanya karena seseorang yang tidak jelas siapa itu. Kaupun tak akan membiarkan hal itu menghalangimu, bukan? Kau temanku yang pintar, aku bangga bisa dekat denganmu. Bisa berbagi denganmu dan tersenyum bersama. Namun hal ini tidak boleh menghambat mimpi-mimpi kita, bukan? Lihatlah, perjalanan di depan masih panjang.. tidak sepatutnya melihat terus ke belakang untuk memperoleh kemajuan. Aku sangat ingat nasihat yang kau berikan. Kau berkata “tetaplah semangat menapaki hidupmu.. aku yakin kau mampu meraih mimpi-mimpimu..” aku akan membuktikan perkataanmu teman.. kaupun sama, kau harus lebih berhasil meraih citamu daripada aku karena aku lebih suka dan berharap kau selalu jauh lebih baik daripada aku. Semoga Allah SWT memudahkan dan menjagamu.
Sekarang, lebih baik kita fokus dengan urusan kita masing-masing. Kau mencari ilmu nan jauh di kota timur sana dan aku masih di kota tengah ini, kota the sprit of Java tentunya. Semoga semangatku dan semangatmu juga tak akan pudar. Sampai suatu saat kita mampu menunjukkan impian yang telah kita capai dengan senyum bahagia..
Dan sederhana saja, sesungguhnya tulang rusuk tak akan pernah tertukar. Aku yakin kau mampu memahaminya. Perbaiki diri kita terlebih dahulu karena jodoh kita adalah cermin dari diri kita. Dan.. “Sejauh apapun kita terpisah oleh jarak sedekat itu pula do’a kan menyertainya dan menyatukannya..” Salam senyum semangat selalu!!
Pesanku padamu, ketika dirimu sedang lelah dan bersedih (read:galau) karena seseorang, kembalikan semuanya kepada Allah SWT. Karena Dia adalah satu-satunya dzat yang mampu membolak balikkan hatimu. Semoga sekeras apapun hatimu dibolak-balikan tak akan menjauhkan dirimu kepada agama Islam ini. Jalankan selalu syari’atNya dan patuhi sunnah RosulNya. Semangat selalu kawan.
Begaimana the reader?? Adakah pesan yang kau tangkap dari cerita sederhana ini? Tentunya ada bukan? Setidaknya ada 1 kata yang semoga selalu melekat pada kita dan khususnya pada pembaca.. “SEMANGAT”, hehe.. 

Jalan kita masih panjang, seperti kata tokoh cerita tersebut. Raih apa yang kita impikan dan cari ilmu sebanyak mungkin. Gunakan hasil kita sebagai bekal kelak untuk pasangan hidup kita yang semoga dia yang pertama dan yang terakhir sertayang paling baik dari sekian yang terbaik tentunya. Hehe amin.. :)
Masih banyak hal dalam diri kita yang harus dibenahi, bukan? Yuuk semangat memerbaiki diri. Jangan mengharapkan pasangan atau jodoh yang lebih, lebih dan lebih jika diri kita seperti ini saja, oke? fine, bukan? Sederhana sebenarnya.. Allah SWT juga sudah menekankan dalam Al-Qur’an bahwa ..”orang yang baik hanya untuk yang baik dan yang buruk hanya untuk mereka yang buruk..” semua kan indah pada waktunya.. waktu adalah jawaban yang terbaik atas kegundahan hati kita, maka persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menjemput jodoh yang  kita idam-idamkan..
Semangat, kawan!! :)

 -semoga bermanfaat- -fastabiqul khoirat..-

Wassalamu’alaikum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar